Laporan Observasi Layanan BK Karier

01.17 Vivi Rinardi 0 Comments

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah sebagai  lembaga  pendidikan  formal diharapkan  mampu memberikan bimbingan  dan pelatihan  guna menyiapkan  anak didiknya untuk dapat menjadi  anggota masyarakat  yang mampu dan bertanggung  jawab, di samping menjadi  anggota yang aktif dan  tenaga  kerja yang tangguh. Anak didik memandang  sekolah  sebagai  tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang  tua memandang  sekolah sebagai  tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi  sosok yang  trampil  dan mampu sehingga  siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap  agar sekolah mampu mempersiapkan  anak-anak  untuk menjadi  warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua, masyarakat  dan pemerintah mempersiapkan siswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai ketrampilan sehingga merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah mengusahakan  suatu usaha yang nyata untuk memberikan layanan  bimbingan.
Bimbingan  karier merupakan salah satu aspek bimbingan  perkembangan, sehingga sangat diperlukan  sepanjang  perkembangan  anak,  lebih baik  jika bimbingan itu diberikan  ke anak sejak rnasa  kanak-kanak  bahkan sebelun masuk sekolah,  yang diteruskan  di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan  sewaktu seseorang sudah memasuki dunia  kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan  membantu  dalam penyesuaian diri dengan  sifat dan situasi kerja.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan  uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan makalh ini adalah bagaimana layanan Bimbingan Karier di SMPN 5 Yogyakarta?

C.    Tujuan Observasi
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan layanan Bimbingan Karier di SMPN 5 Yogyakarta.
D.    Metode Observasi
1.      Jenis Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan guru BK secara langsung. Metode wawancara ini tidak di lakukan kepada siswa karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah siswa sedang melaksanakan KBM.
2.      Waktu Pelaksanaan Observasi
Kelompok kami telah melakukan observasi ke sekolah tersebut sebanyak dua kali. Waktu yang kelompok kami gunakan adalah :
1.      Meminta izin kepada sekolah untuk melakukan observasi . Ini dilakukan bersamaan dengan pengantaran surat izin observasi yang bertepatan pada tanggal 19 Mei 2017, pukul 08.00 WIB. Pada saat itu kami tidak langsung diizinkan utnutk melakukan observasi dikarenakan sedang ada observasi dari pihak lain.
2.      Selasa, 23 Mei pukul 08.00 Wib kami melakukan observasi kembali. Dan kami langsudng melakukan wawancara dengan salah satu guru Bk di SMP 5 Yogyakarta.
3.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data layanan BK Karier di SMP 5 Yogyakarta ini dengan cara wawancara langsung dengan guru BK, mmengambil beberapa foto untuk dokumentasi.


BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI

A.    Profil SMP Negeri 5 Yogyakarta
Nama                                 : SMP Negeri 5 Yogyakarta
Didirikan                           : 8 Januari 1974
Jenis                                  : Negeri
Akreditasi                         : A
Alamat                              : Jalan Wardani No. 1  Yogyakarta 55224,
  D. I. Yogyakarta, Indonesia
Nomor Telepon                 : (0274) 512169

Email                                 : smpn5yogya@yahoo.com
Situs                                  : www.smpn5yogyakarta.sch.id

B.     Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan Karir di SMP Negeri 5 Yogyakarta
Pelaksanaan program layanan bimbingan karir di SMP Negeri 5 Yogyakarta lebih cenderung kepada program bimbingan studi lanjut. Dimulai dengan merencanakan program bimbingan karir, selanjutnya adalah penyusunan program bimbingan karir, pelaksanaan program bimbingan karir, dan evaluasi program bimbingan karir.
1.      Perencanaan Program Layanan Bimbingan Karir
Di SMP Negeri 5 Yogyakarta dalam perencanaan program layanan bimbingan karir melewati tahap sesuai dengan yang di atas. Pertama, meneliti kebutuhan siswa.
Kurikulum 2013 yang menetapkan adanya jam bagi guru BK mempermudah kerja guru BK dalam perencanaan program layanan bimbingan karir. Karena guru dapat merencanakannya dengan siswa sesuai dengan keinginan siswa dan sesuai kebutuhan siswa.
  1. Penyusunan Program Layanan BK Karir
Program yang dilakukan kelas IX dimulai dengan pengenalan sekolah SMA Untuk kelas VII dan VIII program layanan bimbingan karir belum terlalu ditekankan. Sebenarnya, di SMP 5 Yogyakarta peran guru BK tidak telalu kuat. Dikarenakan latarbelakang keluarga siswa – siswi SMP 5 Yogyakarta yang hampir mempunyai latarbelakang pendidikan yang tinggi.
Pelayanan layanan BK Karir yang diberikan di SMP 5 Yogyakarta porsinya sangat sedikit, karena melihat bahwa siswa SMP belum saatnya ditekankan tentang karir. Jadi hanya sekedar pengenalan SMA.
  1. Pelaksanaan Program Layanan BK Karir
Bentuk kegiatan berbentuk bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Pelaksanaan programnya guru BK masuk kelas secara klasikal selama 1 jam. Guru BK juga membuka siapa saja yang ingin ke ruangan BK untuk sekedar bercerita tentang kesehariannya atau bercerita tentang rencana setelah dia lulus SMP. Hampir semua siswa – siswi di SMP 5 Yogyakarta ini sudah terpola dari lingkungan rumah. Jadi guru BK hanya tinggal memolesnya saja. rata – rata mereka sudah mengetahui passion mereka. Grur BK dalam pelaksanaan program layanan BK karir lebih memberitahu mereka tentang realitas diri sang siswa, apakah mereka pantas masuk sekolah yang di inginkan mereka dengan melihat kemampuan siswa itu.

C.    Strategi Layanan BK Karir di SMP Negeri 5 Yogyakarta
Dilihat dari latarbelakang siswa – siswi SMP 5 Yogyakarta yang sebagian berekonomi tinggi, para siswa – siswi disana sudah mempunyai gambaran mengenai study lanjut mereka setelah SMP. Hampir rata – rata tidak ada yang kesulitan memilih SMA. Dengan kondisi seperti itu memudahkan guru BK dalam kinerjjanya. Peran guru BK disini hanya memoles siswa dan memberi motivasi serta informasi saja mengenai SMA. Biasanya guru Bk membantu siswa yang akan masuk SMA favorite pada saat seleksi masuk, karena SMA yang mereka pilih adalah SMA – SMA favorite di Yogyakarta yang seleksi masuknya sangat ketat. Jadi guru BK banyak membantu siswa pada saat akan mendaftar ke SMA saja.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Layanan Bimbingan Karier yang diberikan guru BK di SMPN 5 Yogyakarta lebih mengarah kepada layanan mengenai study lanjut ke SMA. Guru BK hanya memoles siswa saja, karena hampir sebagian siswa tidak ada yang kesulitan dalam memilih SMA. Guru BK hanya membantu pada saat siswa melaksanakan seleksi masuk ke SMA.
B.     Kritik dan Saran
Kritik dan saran sangat penulis perlukan guna memperbaiki laporan yang sesuai dengan harapan
.
LAMPIRAN


































0 komentar:

Makalah Psikoterapi dalam Islam

01.16 Vivi Rinardi 0 Comments

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berdasarkan pendapat ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan tindakan seseorang adalah kepribadiannya. Kepribadian terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang telah dialaluinya. Bahkan sejak dari kandungan pun telah menerima berbagai pengaruh terhadap kelakuan dan kesehatan mental. Untuk itulah perlu adanya bimbingan dan pengajaran serta penanaman nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak lahir. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian manusia yang berakhlak karimah yang sesuai dengan ajaran agama. Karena kepribadian merupakan kebiasaan yang mendapatkan keterampilan-keterampilan gerak dan kemampuan untuk meggunakan secara sadar.
Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan  membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur psikolog  yang sangat mampui dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif.
Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan dan memberi pertolongan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan  agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi masalah dan  kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan psikoterapi akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berakhlak karimah yang telah terbenahi oleh nilai-nilai ajaran Islam.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud psikoterapi islam ?
2.      Apa saja macam – macam psikoterapi islam ?
3.      Apa tujuan dari psikoterapi islam ?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk  mengetahui apa definisi psikoterapi islam
2.      Untuk mengetahui macam – macam psikoterapi islam
3.      Untuk mengetahui tujuan dari psikoterapi islam


















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikoterapi Islam
Secara harfiah psikoterapi berasal dari kata psycho yang berarti jiwa dan therapy yang berarti pengobatan.[1] Psikoterapi juga dapat diartikan sebagai pengobatan pikiran, atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.
Beberapa ahli ada yang mendefinisikan psikoterapi adalah sebagai proses formal interaksi antara dua orang atau lebih, dengan salah satu berposisi sebagai penolong dan yang lain sebagai yang ditolong dengan tujuan perubahan atau penyembuhan.
Wolberg(1967 dalam Phares dan Trull, 2001) memberikan definisi psikoterapi sebgai bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang bersifat emosional, dimana seorang yang terlatih secara sengaja membina hubungan profesional dengan seorang klien dengan tujuan menghilanhkan, mengubah, memperlambat perilaku yang mengganggu dan meningkatkan pola perilaku yang positif.
B.     Macam – macam Psikoterapi Islam
Dari uraian definisi psikoterapi diatas jika dikaitkan dengan Islam, maka dapat disimpulkan ada tiga macam psikoterapi islami :
1.      Terapi Dzikir
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّـهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ :١٩١
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 191).

a.       Tafsir Al – Azhar
Disini bertemulah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, yaitu dzikir dan fikir, difikirkan semua yang terjadi itu, maka lantaran difikirkan timbullah kesimpulan dari berfikir, yaitu bahwa semua itu tidaklah terjadi sendirinya, melainkan ada Tuhan sang Maha Pencipta, itulah Allah. Oleh karena memikirkan yang nyata, teringatlah kepada yang lebih jelas nyata. Diujung ayat 191 surah Ali Imran ini terdapat do’a tersebab dzikir dan fikir. “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau jadikan (semuanya) ini dengan sia -  sia.”[2]
b.      Tafsir Al – Maraghi
Ulul Albab adalah orang – orag yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah darinya, dan mengambil hidayah darinya, menggambarkan keagungan Allah dan mau mengingat hikmah akal dan keutamaannya. Mereka adalah orang – orang yang tidak melalaikan Allah dalam sebagian besar waktunya. Mereka merasa tenang dengan cara mengingat Allah dan tenggelam dalam kesibukan mengoreksi diri secara sadar bahwa Allah selalu mengawasi mereka. Dengan hanya berdzikir kepada Allah, hal itu masih belum cukup untuk menjamin hadirnya hidayah. Tetapi harus dibarengi dengan memikirkan keindahan ciptaan dan rahasia – rahasia ciptaannya.[3]
Salah satu ciri ulul albab adalah orang yang senantiasa berdzikir dan berfikir. Objek berfikirnya adalah sedangkan objek berfikirnya adalah alam dan segala isinya. Dengan demikian, untuk bisa dekat dengan Allah maka alat yang digunakan adalah hati atau qalbu. Sedangkan alat yang dipakai untuk mengenal alam ciptaan Allah adalah akal fikiran. Berdzikir bukanlah perbuatan yang sia – sia, dzikir dapat menjadi obat bagi berbagai macam penyakit hati.
c.       Tafsir Fi Zhilalil Qur’an
Ulul albab adalah orang – orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar. Mereka membuka pandangan dan pemahaman yang benar. Mereka membuka pandangan untuk menerima ayat – ayat Allah pada alam semesta. Mereka menghadap kepada Allah dengan sepenuh hati sambil berdiri, duduk, dan berbaring. Maka terbukalah mata mereka dan menjadi lembutlah pengetahuan mereka berhubungan dengan hakikat alam semesta yang dititipkan Allah kepada manusia.
Rangkaian ayat ini dimuali dengan membandingkan antara penghadapan hati kepada dzikrullah dan beribadah kepada Allah dan ibadah kepada Allah pada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Dengan memikirkan penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. sehingga, perenungan dan pemikiran ini menempuh jalan ibadah.[4]
a)      Pengertian Terapi Dzikir
Terapi dzikir adalah pengobatan dengan cara mengingat Allah dalam keadaan apapun dan dimanapun agar kita memperoleh ketentraman hati dan jiwa.
b)      Pentingnya Terapi Dzikir
Dzikir dalam artian sempit adalah mengingat Allah. Dengan mengingat Allah hati manusia akan merasa tentram, tenang. Karena manusia sering khilaf dan sering terlena oleh godaan syetan, maka dari itu manusia harus selalu mengingat Allah agar dia kembali ke jalannya.
Implikasi dari dzikir sendiri adalah seperti tahmid, takbir, istighfar, tasbih, dan tahlil. Contohnya, jika manusia mendapatkan musibah dari Allah, manusia dianjurkan untuk mengucapkan kalimat “Innalilahi wa inailaihi rojiun” yang artinya Semua milik Alloh SWT dan akan kembali pada-Nya. Anjuran itu mengingatkan manusia bahwasanya musibah datangnya dari Allah untuk menguji hambanya, dan manusia haruslah bersabar manakala cobaan tersebut sedang menimpanya.
2.      Terapi Ibadah
ليْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَالْمَلٰئِكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى الْقُرْبَىٰ وَالْيَتٰمَىٰ وَالْمَسٰكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِى الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَوٰةَ وَءَاتَى الزَّكَوٰةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عٰهَدُوا ۖ وَالصّٰبِرِينَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ١٧٧
Artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu adalah suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah barang siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, Ibnu sabil (musafir) dan orang-orangyang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya (budak), mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menempati janjinya ketika ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
(Q.S. Al-Baqarah: 177)
a.       Tafsir Al – Maraghi
Iman kepada Allah adalah dasar dari semua kebajikan. Kenyataan ini tidak akan pernah terbukti melainkan jika iman tersebut telah meresap ke dalam jiwa manusia yang disertai dengan sikap tenang, taat, ikhlas, patuh, an tak berputus asa ketika terkena musibah dan selalu bersyukur ketika mendapatkan nikmat.
b.      Tafsir Ibnu Katsier
Ayat ini meliputi semua tujuan iman dan taqwa. Iman, percaya adanya Allah yang tiada Tuhan selain Dia, dan hari kemudian, hari pembalasan atas amal yang kita lakukan di dunia. Dan iman adanya malaikat sebagai makhluk Allah yang sangat taat. Iman kepada kitab – kitab Allah. Kemudian hubungannya dengan manusia adalah dengan membantu kerabat dan anak yatim, orang miskin, musafir, peminta – minta dan memerdekakan budak.[5]
c.       Tafsir Al – Muyassar
Kebaikan disisi Allah bukan dengan menghadap dalam shalat ke timur atau ke barat, bila hal itu bukan atas dassar perintah dari Allah dan syariat – Nya. Akan tetapi kebaikan bahkan seluruh kebaikan adalah beriman kepada Allah dan mempercayai – Nya sebagai sesembahan yang sah semata tiada sekutu bagi – Nya, beriman kepada hari kebangkitan, pembalasan dan para malaikat – malaikat, kitab – kitab dan nabi – nabi Allah. Dia juga memberikan hartanya secara sukarela sekalipun sangat memerlukannya kepada kerabat, anak – anak yatim yanag membutuhkan, dimana bapak mereka wafat saat mereka belum mencapai usia baligh, orang – orang miskin yang tidak mempunyai apa yang bisa menutup hajat kebutuhan mereka, musafir – musafir yang membutuhkan yang jauh dari keluarga dan negeri mereka.  Serta orang – orang yang meminta – minta yang etrpaksa melakukan karena terdesaak oleh kebutuhan. Dia juga berinfak demi membebaskan budak dan tawaran perang, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang wajib, orang – orang yang memenuhi janji – janji mereka, orang – orang yang sabar dalam keadaan msikin, sakit, dan dalam keadaan peperangan yang dahsyat. Orang – orang yang mempunyai sifat – sifat diatas adalah orang – orang yang menjaga dirinya dari azab Allah dengan menjauhi kemaksiatan kepada – Nya.[6]
a)      Pengertian Terapi Ibadah
Terapi ibadah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang di Ridhoi oelh Allah baik dalam perkataan maupun perbuatan. Ibadah sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu, maghdah dan ghairu maghdah. contoh ibadah maghdah adalah bersedekah dan menolong sesama. Sedangkan contoh dari ibadah ghairu maghdah adalah ibadah kepada yang ghaib seperti shalat.
Dalam surah Al – Baqarah ayat 177 disebutkan bahwa menghadap ke barat atau timur (kiblat) bukanlah kebajikan, yang disebut kebajikan adalah ketika seseorang mempunyai iman dan mengimpikasikannya dengan perbuatan atau tingkah laku, seperti shalat, sedekah, infak, memerdekakan budak dan menepati janji apabila mereka berjanji dan menjauhi larangan – Nya.
Ibadah digolongkan menjadi dua macam, yaitu ibadah maghdah dan ibadah ghairu maghdah. Contoh dari ibadah maghdah adalah bersedekah, menolong sesama dll. Jadi bisa dikatakan, yang dinamakan ibadah maghdah itu adalah ibadah yang tampak. Sedangkan ibadah ghairu maghdah adalah ibadah kepada yang ghaib ( Allah). Contohnya adalah shalat. Pengaplikasian dari terapi dzikir adlah shalat, sodaqoh, infaq, memerdekakan budak dan menepati janji.
3.      Terapi Taubat
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ :١٦۰

Artinya : kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 160)
a.       Tafsir Al – Maraghi
Ayat ini mengandung nilai himbauan kepada orang – orang yang mempunyai kepekaan hati dan takut kepada murka serta siksa Allah. Sehingga mereka mau bertaubat dan meninggalkan seluruh perbuatan dosa yang pernah mereka lakukan. Ayat ini juga mengandung berita gembira bagi orang – orang yang mau kembali ke jalan Allah, sekalipun dosa yang mereka lakukan sangat banyak. Sebab, Allah akan tetap mengampuni orang – orang yang bertaubat dan Allah membuka pintu taubat bagi setiap orang yang akan kembali berbuat baik.[7]
b.      Tafsir Al – Muyassar
Kecuali orang – orang yang kembali dengan bertaubat kepada Allah dari kesalahan – kesalahan mereka, memperbaiki apa yang telah mereka rusak, menjelaskan apa yang mereka sembunyikan. Allah menerima taubat mereka dan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah Maha menerima taubat dari hamba – hamba Nya yang bertaubat kepada – Nya dan menyayangi mereka. Karena Allah yang membimbing mereka untuk bertaubat dan menerimanya dari mereka.[8]
c.       Tafsir Ibnu Katsir
Dalam ayat ini terkandung pegertian bahwa orang yang menyeru pada kekufuran atau bid’ah, apabila ia bertaubat kepada Allah niscaya Allah akan menerima taubatnya. Sesungguhnya telah disebutkan umat – umat terdahulu yang melakukan perbuatan seperti itu, taubat mereka tidak diterima, karena sesungguhnya ini merupakan kekushuan bagi syariat Nabi pembawa taubat.
a)      Pengertian Terapi Taubat
Terapi taubat adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki diri dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan/maksiat tersebut.
Seperti yang dijelaskan oelh beberapa tafsir diatas bahwa, Allah akan menerima taubat hamba – Nya meskipun dia sudah melakukan dosa besar, sekalipun nyawanya sudah diujung tombak ( sakaratulmaut). Dari penafsiran ayat – ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah sangat menyayangi hamba Nya.
b)      Syarat – syarat taubat
Dalam surah Al – Baqarah ayat 160 dijelaskan beberapa syarat taubat :
1.      Menyesal
Maksud dari kata menyesal disini adalah jika seseorang berniat untuk taubat, maka hal yang pertama kali
harus dia lakukan adalah menyesali perbuatan yang telah dia lakukan.
2.      Mohon ampun
Kemudian syarat yang kedua adalah dia harus memhon ampun atas kesalahannya/perbuatannya kepada Allah.
3.      Berjanji tidak mengulangi perbuatan dosa
Maksudnya adalah jika seseorang berniat bertaubat dia harus berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
4.      Melakukan perbuatan baik
Setelah seseorang menyesali apa yang telah di perbuat, memohon ampun kepada Allah swt dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, syarat selanjutnya adalah melakukan perbuatan baik. Maksudnya adalah, sebisa mungkin dia harus selalu melakukan perbuatan baik agar dia tidak melakukan perbuatan dosa.
C.    Tujuan Psikoterapi Islam
Menurut psikodonamika tujuan psikoterapi adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sadar. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman – pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik – konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Sedangkan tujuan dari psikoterapi islam yaitu sebagai berikut :
a.       Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmaniyah  dan rohaniyah, atau sehat mental, spiritual dan moral, atau sehat jiwa dan raganya.
b.      Menggali dan mengembangkan potensi esensial sumber daya insani.
c.       Mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi dalam kepribadian dan etos kerja.
d.      Meningkatkan kualitas keimanan, keIslaman, keihsanan dan ketauhidan dalam kehidupan sehari-hari dan nyata.
e.       Mengantarkan individu mengenal, mencintai dan berjumpa dengan esensi diri, atau jati diri dan citra diri serta dzat yang Maha Suci yaitu Allah Ta’ala Rabbal’Alamin.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Semua manusia pasti mempunyai masalah. Entah manusia tersebut kaya atau miskin pasti mereka mempunyai problematika kehidupan. Problematika tersebut harus mereka selesaikan agar kehidupan mereka tenang dan tentram. Dalam psikologi islam ada beberapa psikoterapi yang digunakan untuk menyelesaikan problematika manusia. Psikoterapi adalah pengobatan pikiran, atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Macam – macam psikoterapi islam yaitu sebagai berikut :
1.      Terapi dzikir adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengingat Allah dimanapun dan kapanpun, agar kita memperoleh ketentraman hati dan jiwa.
2.      Terapi Ibadah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang di ridhoi Allah, baik dalam hal perkataan maupun perbuatan.
3.      Terapi Taubat adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki diri dan bertekad tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Dari ketiga terapi di atas kita bisa memilih pengobatan untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya.















DAFTAR PUSTAKA

Musthafa, Ahmad. Terjemah Tafsir Al – Maraghi. 1987. Semarang: Toha Putra

Hamka. Tafsir Al Azhar. 1986. Jakarta: Panjimas

Ibnu Katsier. Tafsir Ibnu Katsier. Surabaya: Bina Ilmu. 1993

Quthb, Sayyid. Tafsir Zhilalil Quran. 2000. Jakarta: Gema Insani

Basyir, Hikmat. Tafsir Al Muyassar. 2011. Solo: An Naba

Dahlan, Zaini. Quran Karim dan Terjemahan. 2014. Yogyakarta: UII Press

RAHAYU, Iin Tri. Psikoterapi perspektif Islam dan psikologi kontemporer. 2009. Malang: Malang Press




[1] Iin Tri Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam & Psikologi Kontenporer (Malang: Press Malang, 2009), hlm. 191
[2] Hamka, Tafsir Al – Azhar (Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1983), hlm. 195
[3] Ahmad Mustawa Al – Maraghi, Terjemah Tafsir Al – Maraghi (Semarang, Cv. Toha Putra:1986) hlm. 286
[4] As’ad Yasin, Terjemahan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 245
[5] Salim Bahreisy, Terjemah Singkah Tafsir Ibnu Katsier (Bina Ilmu, 1993), hlm. 299
[6] Izzudin Karimi, Terjemahan Tafsir Al – Muyassar (Solo: An – Naba, 2011), hlm. 105
[7] Ahmad Mustafa Al – Maraghi, Terjemahan Tafsir Al – Maraghi (Semarang: CV. Toha Putra , 1993) hlm. 51
[8] Izzudin Karimi, Terjemahan Tafsir Al – Muyassar (Solo: An – Naba, 2011), hlm. 95

0 komentar: